
Perlukah 'budaya' tersebut dipertahankan hingga sekarang? Pada zaman dulu, terutama sebelum tahun '90-an, teknologi mesin mobil belum secanggih dan sepresisi sekarang. Celah antar komponen masih cukup lebar dan material penyusun pun masih sederhana. Saat itu pemanasan mesin diperlukan agar komponen-komponen memuai dan berada di bentuk yang ideal, agar kinerja mesin bisa optimal.
Begitupun dengan oli yang digunakan oleh mesin-mesin modern yang lebih encer, sehingga memudahkan distribusi pelumas secara merata dalam waktu singkat. Sistem kelistrikan mesin mobil saat ini juga makin disempurnakan. Untuk mesin-mesin lama, komponen kelistrikan seperti alternator, regulator, dan aki membutuhkan pemanasan mesin terlebih dahulu untuk memproduksi dan menyimpan listrik.
Dari penjelasan di atas cukup memberikan alasan bahwa pemanasan mesin sudah tak relevan lagi di zaman sekarang ini. Namun demikian, masih ada beberapa fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa pemanasan mesin terkadang masih diperlukan agar kinerja mesin lebih stabil. Dan jika hal ini terjadi maka sebaiknya para pemilik mobil mulai melakukan maintenancekendaraan secara rutin.
So, jika Anda masih ingin mempertahankan 'tradisi' memanaskan mobil selama bermenit-menit, walau mobil Anda tergolong supercanggih, hal itu sah-sah saja. Ada baiknya Anda mempertimbangkan beberapa efek negatif yang ditimbulkan oleh 'tradisi' pemanasan mobil. Mesin berputar dalam keadaan diam adalah sebuah tindakan pemborosan.
Semakin lama mesin dipanaskan, maka semakin besar pula kerugian yang dihasilkan akibat pemborosan BBM dan juga waktu. Selain itu, pemanasan mobil akan menebar polutan di lingkungan sekitar, apalagi jika dilakukan dalam ruangan yang tertutup seperti garasi. Sangat membahayakan bukan? (Merdeka)